Info Gizi

Cara Mengolah Bahan Pangan Agar Aman Dikonsumsi

Berbelanja bahan pangan biasanya dilakukan di pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional maupun pasar modern. Belakangan ini karena pandemi banyak pula yang berbelanja daring.

Demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengolah bahan pangan, khususnya mentah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan beberapa panduan dalam pengolahan.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengonsumsi pangan dengan aman. Berikut tips untuk mengolah bahan pangan.

1. Jagalah kebersihan
Cuci tangan dan peralatan memasak sebelum dan sesudah memasak.

2. Gunakan air dan bahan baku aman
Bahan baku aman harus bebas dari cemaran fisik (tidak ada benda asing seperti kerikil/staples), bebas dari cemaran biologis (rasa dan bau tidak menyimpang), dan bebas dari cemaran kimia (tidak menggunakan bahan kimia berbahaya).

Gunakan air yang aman; tidak berbau, tidak berasa, dan jernih.

3. Masak dengan baik dan sempurna
Masak hingga betul-betul masak merata, terutama daging sapi, daging unggas, telur, dan pangan hasil laut.

Jika memanaskan makanan, pastikan panasnya merata.

4. Pisahkan pangan mentah dan matang
Pisahkan makanan yang sudah matang, atau sudah dimatangkan dalam proses memasak dengan bahan pangan yang masih mentah. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang.

5. Jaga pangan pada suhu aman
Suhu aman di sini menyesuaikan dengan panganan tersebut. Jaga pangan dingin tetap dingin, dan pangan panas tetap panas.

Tips mengolah makanan tanpa merusak gizi

Bahan-bahan pangan yang sebenarnya kaya akan nutrisi bisa berubah menjadi makanan kurang sehat bila dimasak dengan cara yang salah.

Padahal ada cara mengolah makanan yang lezat tetapi tetap sehat. Cara memasak dengan suhu tinggi bisa menghancurkan vitamin dalam sayuran, terutama vitamin C, folat, dan potasium, sampai 20 persen.

Mungkin ini sebabnya mengapa penganut pola makan makanan mentah (raw food) meyakini cara terbaik menyajikan makanan adalah dengan tidak memasaknya.

Meski begitu penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih bernutrisi setelah dimasak, misalnya saja wortel, bayam, dan tomat. Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan cara menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih mudah diserap tubuh.

Berikut adalah 7 metode memasak yang dianggap paling sehat:

1. Menggunakan microwave

Memasak dengan microwave mungkin yang paling sehat karena waktu memasaknya singkat sehingga kerusakan nutrisi lebih sedikit. Penelitian menunjukkan memasak sayuran paling tepat adalah dengan microwave.

Brokoli misalnya, kandungan vitamin C-nya lebih optimal jika dimasak dengan microwave. Bahan makanan yang dimasak dengan microwave memang bisa menjadi kering, tetapi hal ini bisa dicegah dengan menambahkan sedikit air sebelum dipanaskan. Pastikan pula SIS menggunakan tempat makanan khusus untuk microwave.

2. Merebus

Merebus adalah cara yang mudah dan cepat. SIS hanya perlu menambahkan air dan sedikit garam. Namun suhu yang tinggi dan jumlah air yang banyak bisa mengurangi jumlah vitamin larut air dan mineral dalam sayuran sampai 70 persen. Merebus lebih dianjurkan untuk wortel, brokoli, atau zucchini (sayuran mirip mentimun hijau).

3. Mengukus

Hampir semua jenis bahan makanan, mulai dari sayuran sampai ikan cocok dikukus. Dengan metode memasak ini rasa asli dan nutrisi makanan tetap terjaga.

4. Merebus dengan sedikit air

Merebus dengan sedikit air (poaching) adalah cara yang direkomendasikan untuk makanan seperti ikan, telur, atau buah.

5. Membakar

Ini adalah metode pemasakan makanan langsung ke dalam panas atau api dalam waktu singkat. Pembakaran adalah cara yang dianjurkan untuk memasak daging yang dipotong, seperti sate.

6. Memanggang

Memanggang adalah cara yang dianjurkan untuk mendapatkan rasa daging yang tetap segar dan empuk. Tetapi beberapa riset menyebutkan cara memasak ini bisa meningkatkan risiko kanker pankreas dan kanker payduara.

Memanggang di suhu tinggi akan menghasilkan reaksi kimia antara lemak dan protein dalam daging sehingga menghasilkan toksin yang akan merusak keseimbangan antioksidan dalam tubuh. Hal ini diketahui akan memicu diabetes dan penyakit kardiovaskular.

7. Menumis

Metode pemasakan ini hanya memerlukan sedikit minyak. Hampir sebagian besar bahan pangan cocok dimasak dengan cara ini.

8. Tidak dimasak

Pola makan makanan mentah (raw food) sedang populer belakangan ini. Penganut pola makan ini mengklaim cara ini yang paling sehat karena kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran tidak akan hilang.